Hujan turun sangat deras dipagi itu, membuat diriku sangat malas untuk beranjak dari tidur. Tapi, Istri dan anakku sudah beranjak sejak sebelum hujan turun. Mereka berdua emang rajin bangun pagi untuk menghirup udara pagi yang sangat sejuk dan segar. Hari ini adalah hari yang paling bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia, semua orang berbahagia di hari ini ada yang bebas dari penjara, bebas gak kerja walaupun cuman satu hari bagi pekerja swasta dan beberapa orang PNS yang tidak ikut upacara.
Kami Sekeluarga akan pergi melihat pagelaran Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Lapangan Parasamya Kisaran. Akan ada barisan panjang di Sepanjang kota Kisaran yang diiringi oleh beberapa group Marcing Band ataw biasa disebut oleh masyarakat awan dengan Drum band. Segala apa yang sudah kami rencanakan jauh2 hari sebelum Hut RI yang ke 64 itu sepertinya tidak sesuai dengan rencana. Tepat pukul 08.15 wib, saat diriku masih enak2nya berbaring diatas kasur balon yang agak empuk itu, tiba2 Handponeku berdering ada panggilan masuk kantor dari si Bos. Wadoh.... rasanya, gak karuan lah kalau dipikir2. Hari libur gitu loch.... Dengan berat hati, terpaksa juga lah berangkat pergi ke Kantor untuk menemui Bos. Dalam hatiku mungkin ada sesuatu hal yang penting sehingga beliau memanggilku ke Kantor walau dalam keadaan Libur. Sesampainya di Kantor, Bos sudah stand by dan berada di ruangan kerja. Kami bekerja hanya sampai pukul 12.00. Sepulangnya dari Kantor, ternyata Istri dan Anakku Goan sudah berada di rumah dalam keadaan tertidur pulas di kamar. Mereka sedih dan sangat kecewa dengan perubahan rencana yang terjadi. Awalnya sich, mereka akan berangkat bersama rombongan keluarga dekat yang lainnya. Tapi ternyata, entah dimana salahnya... tiba2 mereka sudah pergi begitu saja tanpa konfirmasi sebelumnya dengan istri dan anakku. Jadi kesimpulannya, mereka gagal menyaksikan meriahnya upacara pengibaran bendera merah putih dan parade barisan drum band sekota Kisaran. Sungguh kejadian yang diluar perkiraan semua. Hehehe.... sekian dulu ya cerita 7 belasan 2009, to be continue.....
Kami Sekeluarga akan pergi melihat pagelaran Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Lapangan Parasamya Kisaran. Akan ada barisan panjang di Sepanjang kota Kisaran yang diiringi oleh beberapa group Marcing Band ataw biasa disebut oleh masyarakat awan dengan Drum band. Segala apa yang sudah kami rencanakan jauh2 hari sebelum Hut RI yang ke 64 itu sepertinya tidak sesuai dengan rencana. Tepat pukul 08.15 wib, saat diriku masih enak2nya berbaring diatas kasur balon yang agak empuk itu, tiba2 Handponeku berdering ada panggilan masuk kantor dari si Bos. Wadoh.... rasanya, gak karuan lah kalau dipikir2. Hari libur gitu loch.... Dengan berat hati, terpaksa juga lah berangkat pergi ke Kantor untuk menemui Bos. Dalam hatiku mungkin ada sesuatu hal yang penting sehingga beliau memanggilku ke Kantor walau dalam keadaan Libur. Sesampainya di Kantor, Bos sudah stand by dan berada di ruangan kerja. Kami bekerja hanya sampai pukul 12.00. Sepulangnya dari Kantor, ternyata Istri dan Anakku Goan sudah berada di rumah dalam keadaan tertidur pulas di kamar. Mereka sedih dan sangat kecewa dengan perubahan rencana yang terjadi. Awalnya sich, mereka akan berangkat bersama rombongan keluarga dekat yang lainnya. Tapi ternyata, entah dimana salahnya... tiba2 mereka sudah pergi begitu saja tanpa konfirmasi sebelumnya dengan istri dan anakku. Jadi kesimpulannya, mereka gagal menyaksikan meriahnya upacara pengibaran bendera merah putih dan parade barisan drum band sekota Kisaran. Sungguh kejadian yang diluar perkiraan semua. Hehehe.... sekian dulu ya cerita 7 belasan 2009, to be continue.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar